Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Bagaimana Cara Menentukan Jangka Waktu KPR?
#1
[Image: perumahan-di-sawangan.jpg?w=825]

Kredit pemilikan rumah (KPR) adalah jalan pintas untuk memiliki rumah idaman. Saat ini sudah banyak developer properti yang bekerja sama dengan banyak bank untuk menyelesaikan masalah pembayaran rumah.

Semakin lama jangka waktu KPR, maka semakin kecil cicilan bulanan yang harus ditanggung. Sebaliknya, semakin singkat jangka waktu KPR, semakin besar jumlah cicilan bulanan yang harus ditanggung.

Namun, apabila tenor KPR panjang, total bunga yang harus dibayarkan juga lebih besar. Oleh karena itu, pertimbangkan matang-matang jangka waktu KPR yang tepat. Berikut ini beberapa bahan pertimbangan yang penting dalam menentukan tenor KPR.


Menentukan Jangka Waktu Cicilan KPR
1. Usia
Semakin muda usia, maka Anda bisa mengambil jangka waktu KPR yang lebih panjang. Umumnya, bank menetapkan usia maksimal antara 55 hingga 65 tahun. Jadi, jika mengajukan KPR di usia 40 tahun, besar kemungkinan pengajuan KPR Anda akan ditolak. Apalagi jika mengambil jangka waktu KPR 20 hingga 25 tahun.

2. Pekerjaan
Jika Anda memiliki gaji tetap dan resiko PHK rendah bisa memilih tenor panjang atau di atas 10 tahun. Hal ini akan membantu Anda meringankan beban cicilan rumah.

Lain halnya jika Anda adalah seorang entrepreneur atau orang yang bekerja dengan kondisi keuangan fluktuatif. Dengan kondisi seperti ini maka sebaiknya pilih saja tenor 5 tahun. Karena saat omzet sedang meningkat Anda bisa membayar cicilan dengan jumlah besar untuk sebulan atau lebih. Sedangkan jika sedang sepi, tabungan saat omzet tinggi bisa dijadikan pegangan.

3. Rencana Keuangan Masa Depan
Anda tentu memiliki rencana tabungan masa depan. Entah itu untuk pengeluaran saat menikah, biaya melahirkan, membeli mobil, biaya pendidikan anak, atau bahkan travelling. Hal yang satu ini juga sangat penting untuk di pertimbangkan dalam menentukan jangka waktu KPR. Jika setiap tahun pengeluaran akan bertambah, sebaiknya pilihlah tenor KPR yang lebih panjang dengan jumlah cicilan yang stabil.

4. Uang Muka atau Down Payment (DP)
Jika Anda membayar DP besar, maka jumlah cicilan pun semakin kecil dan sebaliknya. Jadi, pastikan Anda membayar DP semaksimal mungkin untuk meringankan cicilan ke depannya. Ada beberapa pengembang yang menawarkan uang muka sistem cicilan. Jika mampu membayarnya, hal ini juga bisa dijadikan pilihan.

5. Utang-utang Lain
Terakhir adalah perhitungan utang-utang lain di luar keperluan biaya pembelian rumah. Jika masih memiliki cicilan lain, sebaiknya lunasi dulu utang-utang tersebut sebelum memutuskan membeli rumah KPR. Ini perlu diwaspadai daripada Anda terbebani.
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)