Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Investasi Condotel Menguntungkan ini Rumus nya
#1
Investasi Condotel Menguntungkan ini Rumus nya

Buat bisnis bisa, buat investasi bisa. Begitu katanya tentang investasi di kondotel. Tak sedikit orang melirik investasi properti berwujud bangunan tinggi layaknya apartemen tapi berfasilitas hotel ini.

Ada sebagian yang menjualnya begitu proses pembangunan selesai, tapi tak sedikit yang menahannya sampai sekian lama. Lantas, investasi kondotel apakah menguntungkan?

Sebelum lebih jauh bahasnya, pertama-tama dulu kenali apa tuh kondotel atau kondo hotel ini. kondotel adalah sebutan bangunan vertikal yang terdiri dari unit-unit layaknya apartemen di mana tiap unitnya ada dapur, kamar, ruang tamu, dan lain sebagainya.

Cuma yang membedakan dengan apartemen adalah kondotel berfasilitas layaknya hotel berbintang. Misalnya saja ada kolam renang, spa, restoran, meeting rooms, dan fasilitas lainnya yang jamak ditemukan di hotel berbintang. Intinya, semua fasilitas itu tersedia untuk kenyamanan dan nilai tambah untuk pengunjung.

Nah, unit-unit di kondotel ini dijual kepada investor. Lalu dalam pengoperasiannya diserahkan kepada pengelola hotel yang menyewakan unit-unit itu kepada pengunjung.



Gampangannya, kondotel itu ibarat hotel yang ‘kamarnya’ dimiliki perseorangan yang kemudian disewakan. [Baca:Investasi Condotel]



Sebagai investor, apa sih yang ditawarkan ketika menanamkan duit di kondotel?

Kenaikan harga unit

unit kondotel

Unit kondotel bisa dimiliki secara pribadi.

Tak sedikit yang membeli unit kondotel yang kemudian dijual lagi beberapa bulan kemudian. Mereka ini biasanya membeli kondotel dalam proses pembangunan sehingga lebih miring.

Lalu menjualnya ketika harga naik. Entah saat proses pembangunan baru berjalan 50 persen atau setelah kondotel itu resmi beroperasi. Di sinilah menariknya investasi properti di mana harganya selalu merangkak naik mengekor kenaikan inflasi.

Pendapatan operasional

Kondotel dioperasionalkan layaknya hotel. Jadi, secara tak langsung pengoperasionalannya bakal menghasilkan pendapatan.

Kemudian, pemilik unit atau investor mendapat cipratannya. Besarannya sendiri rata-rata lebih tinggi dari bunga deposito. [Baca: Konsep Properti di Indonesia]

Di samping itu, kadang beberapa kondotel memberikan jaminan ROI (return of investment) sekian persen selama tiga tahun atau dua tahun pertama. Misalnya sebuah kondotel di Yogyakarta harganya Rp 1,1 miliar dengan tingkat ROI 10 persen selama tiga tahun pertama, maka investor mendapatkan Rp 8,7 juta per bulan. Itu belum dipotong pajak.

Bisa menginap gratis

Unit di kondotel kan punya investor. Jadi boleh dong menginap tanpa harus membayar. Keuntungannya adalah layaknya menginap di hotel karena fasilitasnya tak ada bedanya dengan hotel.

Meski begitu bukan berarti sesuka hati menginap. Tetap harus melalui reservasi dulu dan sejumlah kondotel memberi batasan lamanya menginap gratis sekian hari selama setahun.





menginap di kondotel

Asyiknya punya kondotel bisa menginap gratis kapan saja.

Setidaknya itu keuntungan paling kasat mata kalau berternak duit di kondotel. Cuma tetap diperhatikan risikonya. Bagaimana pun yang namanya investasi pasti selalu berisiko. Maka itu butuh kejelian dalam memilih kondotel yang punya masa depan cerah.

Apa saja rumusnya?

1. Lokasi

Lokasi, lokasi, dan lokasi. Ini prinsip umum dalam berinvestasi di properti. Pilihlah kondotel di lokasi yang cocok akan masa depan kondotel. Utamanya lokasi wisata.

Cara paling gampang adalah survei ke lokasi dan minta salinan tata ruang kota yang menunjukkan kawasan itu dikembangkan sebagai lokasi wisata. Pasalnya, pendapatan dari kondotel sangat dipengaruhi dari tingkat occupancy-nya.

2. Harga reasonable

Harganya masuk akal dan termasuk harga sewanya. Yang dimaksud harga sewa wajar itu di mana nilainya satu per seribu dari harga beli. Katakanlah harga kondotel Rp 1 miliar maka harga sewanya itu Rp 1 juta.

Kenapa? Besaran harga sewa itu ditetapkan untuk mencapai proyeksi BEP (Break event point) alias balik modal.

3. Cek leglitas dan perjanjian

Bukti kepemilikan kondotel ada dalam secarik kertas. Maka itu pastikan isi perjanjiannya yang meliputi skema pembayaran, pembagian hasil, kualitas pengelola, sampai status tanah berdirinya bangunan itu. Jangan langsung tergoda iming-iming marketing tanpa kroscek dulu.



4. Reputasi developer dan pengelola



Jangan langsung panasan dan gampang tergoda beli kondotel.

Jangan abaikan reputasi developer dan pengelola kondotel. Mereka adalah pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan.

Jadi pelajari rekam jejak developer dan pengelolanya agar tidak salah langkah dalam menanamkan uang. Ingat, uang yang ditanamkan di investasi ini tak sedikit.

5. Audit

Apakah pengelolaannya diaudit oleh akuntan publik? Mengapa ini jadi pertimbangan?

Tujuan utamanya sebagai jaminan bagi investor. Pemilihan akuntan publik pun juga bisa jadi ukuran. Semakin bagus reputasi akuntan publiknya, maka bisa dipercaya.

Audit ini penting karena investor punya hak mendapatkan hasil audit pendapatan pengelolaan kondotel. Biasanya hasil audit dibagikan ke seluruh investor pemilik unit kondotel.

Tetapkan dulu tujuan berinvestasi di condotel.

Di atas kertas, berinvestasi kondotel pantas dilirik. Hanya tetap bikin daftar pertimbangan agar uang yang ditanamkan berkembang biak. Pastikan investasi yang ditanam sepadan dengan hasil yang didapat.

Satu hal yang paling penting adalah tujuan awal berinvestasi di kondotel. Apakah semata-mata mengejar keuntungan atau sekadar ingin memiliki saja. Bila opsi pertama yang dipilih yakni untuk kejar keuntungan maka kalkulasilah ke depannya kondotel tersebut.

Kalau sudah tertarik, mekanisme beli kondotel pun bisa dilakukan lewat metode KPR (kredit pemilikan rumah). Atau pun kalau sudah ada dana dan ternyata kurang, bisa memilih solusi dengan mengambil pinjaman

sumber: www.invesproperti.com
Reply
#2
Terima kasih pencerahanya suhu

[Image: logo_asura.png]
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)