Pontjo Sutowo : Kemakmuran Dan Kesejahteraan Bangsa Tidak Mungkin Bisa Dicapai Tanpa Penguasaan Teknologi
Forumproperti.com – Penguasaan dan inovasi teknologi merupakan hal mutlak yang harus direbut sebagai upaya mewujudkan kesejeahteraan dan kemakmuran bangsa, kekayaan hasil alam saja tidak cukup mensejahterakan masyarakat. Hal tersebut seperti diutarakan Ketua FKPPI sekaligus Ketua Aliansi Kebangsaan, Pontjo Sutowo dalam Forum Discussion Group bertajuk “Pembangunan Ranah Material-Teknologikal (Tata Sejahtera)” yang diinisiasi Aliansi Kebangsaan bersama Forum Rektor Indonesia (FRI) di Jakarta, Jumat (13/09/2019) kemarin.
“Bicara mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa tidak akan mungkin bisa dicapai tanpa penguasaan teknologi. Tidak bisa hanya mengandalkan hasil kekayaan alam yang saja.”
“Jika penguasaan teknologi dianggap penting dan kita punya potensi untuk memiliki dan mengembangkan itu harus kita rebut. Ilmu pengetahuan orang bisa beli, tapi teknologi itu harus direbut dan tidak bisa dibeli,” ujar Pontjo.
Pontjo menganalogikan teknologi ibarat kepandaian memasak seseorang. “Jadi begini, buku resep memasak semua orang bisa beli, tapi kepandaian memasak itu tidak.” Sambung Pontjo.
Namun Pontjo menjelaskan, bicara pengembangan teknologi Indonesia memang bukanlah hal mudah, karena banyak negara lain yang akan mencegah, dan itu perlu tekad kuat bangsa untuk mewujudkan.
“Memang untuk merebut teknologi saat ini masih terkendala oleh sejumlah faktor, diantaranya pembiayaan riset. Namun itu semua bergantung dengan dunia usaha, mau swasta mau BUMN. Jadi tidak ada pengembangan teknologi tanpa dunia usaha,” ungkap Pontjo.
“Intinya, kita punya kapasitas untuk membuat dan pengembangan teknologi, dan itu harus sesegera mungkin dikembangkan, karena sumber energy dari hasil alam akan segera habis, Nah kalo sekarang pengembangan teknologi tidak difokuskan, karena jika hanya mengandalkan gas, minyak,dll maka kita akan mati,” tutup Pontjo.
Dalam kesempatan yang sama, eks Ketua PPIP, Yudi Latif P.hD menyampaikan, pemerintah perlu mendukung badan usaha dalam pengembangan teknologi riset, perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang riset energy alternatif itulah yang perlu di subsidi pemerintah, baik lewat pajak maupun pemodalan.
“Lembaga riset negara tidak hanya terisolasi pada riset yang tidak terkoneksi dengan kebutuhan di pasar.Jadi pemerintah harus lebih fokus mendukung pada innovator-inovator. Jadi riset bukan sekedar berapa dana riset yang dialokasikan dari dana APBN, tapi bagaimana mengalokasikan dana tersebut yang mana sekali lagi harus berkoneksi dengan kebutuhan pasar,” ungkap Yudi.
“Kita harus bisa menciptakan market creating innovation, energy kita kan berbasis minyak yang tidak terbarukan, padahal cadangan minyak kita sudah mau